22 Juli 2008

Jakarta, Saatnya Kita Berbenah

22 Juni, beberapa hari lagi, yah tinggal itungan jam lagi dah. Yap, it’s mean Jakarta bakalan ulang taun yang ke 481! Tuwir yak.. Yah, secara nih kota uda mule ada dan diakui sebagai kota sejak jaman tai kotok belon dilebur. Haha! Tapi beneran dah, sejak taun berapa tuh yak bearti, hmm taun 1527 kalo gak salah! Uhuiy bet gak gw..

Bedasarkan sumber yang gw dapet tentang sejarah Jakarta, Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang berlokasi di muara Sungai Ciliwung sekitar 500 tahun yang lalu. Penetapan hari jadi Jakarta tanggal 22 Juni adalah berdasarkan tragedi penaklukan pelabuhan Sunda Kalapa oleh Fatahillah pada tahun 1527. Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 dan pada 1619. VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen berhasil menaklukan Jayakarta dan kemudian mengubah namanya menjadi Batavia

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama Batavia menjadi Djakarta Toku-Betsu Shi, untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II. Kemudian sejak September 1945 pemerintah kota Jakarta berganti menjadi Pemerintah Nasional Kota Djakarta yang dipimpin oleh seorang walikota

Nah, sesuai sama Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 1961 jo Undang-undang Nomor 2 PNPS 1961(waw, mejik!) dibentuklah Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya. Terus nih, pada tanggal 31 Agustus 1964 dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 1964, dinyatakan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta.

Beuh, kayanya apalan gw tentang sejarah jakarta pol banget yak! Ya iyalah, secara aye anak Betawi tulen (pegimane c bang!), hobi ma sejarah kota Jakarta ma ngambil tugas ahir tentang keuangan kota Jakarta. So pasti ngelotok dah apalannya. Haha, secara Indonesia yang gw tau yah cuman Jakarta dan sekitarnya doang! Hihi..

Nah, secara sekarang Jakarta umurnya uda tua, makanya uda makin bapuk (maksudnya banyak penduduk). Data yang gw dapet taun 2006, jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta hasil proyeksi penduduk tahun 2006 tercatat 8,76 juta jiwa, lebih tinggi dibandingkan tahun 2005 sebesar 8,70 juta jiwa. Walaupun jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta diproyeksikan meningkat dengan tingkat pertumbuhan penduduk naik dari 0,4% pada tahun 2005, menjadi 0,3% pada tahun 2006. gile bener gak tuh. Pantesan aja banyak banget pengangguran, tingkat kriminalitas, ma macet yang ga nahaaann..

Muncul pertanyaan di benak gw (pertanyaan semua orang mungkin yak?!), apa yak pendapat orang yang pertama kali nginjek ni tanahnya si Pitung? Mungkin aja takjub kali yak ngeliat banyak bangunan pencakar langit yang tingginya ngalahin tiang listrik di kampung mereka. Belom lagi ngeliat emas yang ada di ujung monas, atau ngeliat mobiol-mobil mewah yang seliweran di sepanjang jalan protokol di Jakarta. Atau bisa jadi mereka terheran-heran, miris ngeliat kota yang katanya ibukota Indonesia ko semrawutnya ga ada yang ngalahin, tata kota yang ga seimbang antara bangunan sama taman, museum yang sepi pengunjung, ama penduduknya yang juteknya beuhhh (inga, kita selalu mempromosikan Indonesia yang kaya dengan alam dan peduduknya yang ramah loh!).

Hmm, apa yang orang pendatang itu pikirin yak kalo dia ngeliat mobil yang macetnya uda kaya semut baris? Yah, mudah-mudahan aja mereka mikirnya itu mobil lagi pada parkir atau gak mereka pikir itu showroom mobil. Terus kalo mereka ngeliat banjir, mudah-mudahan aja mereka mikirnya itu kolam yang gede, kolam renang raksasa atau gak mungkin aja mereka mikir kalo rumah di Jakarta harus dicuci setiap taunnya daan kaya ginilah ritual nyuci rumahnya.

Kalo mereka ngeliat asep knalpot, polusi yang makin item ngepul di udara yang ngebuat napas sesek, mudah-mudahan aja mereka mikirnya itu ada upacara pembakaran sate secara masal yang dilakukan oleh seluruh masyarakat Jakarta. Terus kalo mereka liat sebagian penduduk Jakarta yang idup di bawah jembatan, atau kejadian ibu-ibu dicopet oleh orang-orang yang ga bertanggungjawab, mungkin aja mereka berpikir itu akting, totalitas men!

Miris kan?! Yah, mudah-mudahan aja momen ulangtaun yang udah 481 kali dirayain bisa jadi titik balik buat pemerintah daerah, buat kita, masyarakat Jakarta untuk berbenah diri. Kita harus mereform pikiran kita dan berbuat yang terbaik untuk kota Jakarta tecinta ini sesuai ma proporsi kita masing-masing. Semoga aja Jakarta tetep jadi Jakarta yang selalu gw banggain, selalu jadi pusat perhatian dunia karena keindahan dan keramahan penduduknya. Sapatau aja alam Jakarta bisa jadi next 7 wonders-nature! Aminn..

Let’s prove it babe, Jakarta trully Asia..

Jakarta, kotaku indah dan megah..

Disanalah aku dilahirkan..

Rumahku disalah satu gang..

Namanya gang kelinci..

FootNote:

Secara singkat, sejarah Jakarta dapat ditulis sebagai berikut :

  • Abad ke-14 bernama Sunda Kelapa sebagai pelabuhan Kerajaan Pajajaran.
  • 22 Juni 1527 oleh Fatahilah, diganti nama menjadi Jayakarta (tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi kota Jakarta keputusan DPR kota sementara No. 6/D/K/1956).
  • 4 Maret 1621 oleh Belanda untuk pertama kali bentuk pemerintah kota bernama Stad Batavia.
  • 1 April 1905 berubah nama menjadi Gemeente Batavia.
  • 8 Januari 1935 berubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia.
  • 8 Agustus 1942 oleh Jepang diubah namanya menjadi Jakaruta Toko Betsu Shi.
  • September 1945 pemerintah kota Jakarta diberi nama Pemerintah Nasional Kota Jakarta.
  • 20 Februari 1950 dalam masa Pemerintahan Pre Federal berubah nama menjadi Stad
-ditulis pas mau ultah Jakarta-
(_achmyhoolicz!)

Tidak ada komentar: