5 Desember 2010

I Love You, Mbah,,

Hj. Gusti Sahariah Soewondo..

Sesosok wanita yang kuat, cerewet, dan berjasa sekali dalam hidup saya. Nenek saya, the one and only. Selalu ada topik yang Ia buat saat kami bersama. Jelas terlihat perhatian yang begitu besar dalam pembicaraan yang sering kali di selingi dengan kebawelannya.

Dulu, saat saya di bangku sekolah dasar, Ia yang selalu menjemput saya saat jemputan saya tidak beroperasi, Ia yang menggantikan ayah dan ibu saya selagi mereka sibuk saat mengambil rapor, Ia yang memanjakan saya dengan jajanan enak dan mainan-mainan, Ia yang menemani saya saat saya tengah malam kebelet pipis saat menginap di rumahnya. Ia juga sering membantu saya mengerjakan tugas agama, kesenian, dan bahasa Sunda. Dan Ia yang paling repot kalo saya sakit. Banyak makanan pasti yang Ia kirim ke rumah.

Dia memang seorang pensiunan guru seni, dan darah seni itulah yang saya yakinin menurun kepada saya. Suaranya apik, walau belum sekelas Celine Dion. Seorang yang telah makan asam kehidupan. Seorang yang turut berjuang menemani suami tercinta, kakek saya, saat perang kemerdekaan. Seorang yang hobi sekali jalan-jalan, berkebun, dan berbicara. Pernah suatu kali saya diomeli hanya gara-gara menggunting daun tanaman kesayanganya.

Suatu kali ketika saya menemaninya berobat, Ia bercerita tentang kehidupan yang sungguh luar biasa saat mudanya. Perang dan merangkak dari ketidakmampuan. Ia menjual cincin kawin hanya untuk membiayai keenam anaknya sekolah hingga ibu dan anak-anaknya yang lain menjadi sesosok yang berarti dan penuh dengan limpahan rezeki seperti saat ini.

Dia juga orang pertama yang saya hubungi ketika saya harus menghadapi ujian semesteran. Doanya ampuh, luar biasa. Jelas, kontribusi yang luar biasa yang Ia berikan kepada saya, cucu keempatnya. Sering kami terlibat dalam perdebatan yang luar biasa, tapi selalu terselesaikan dengan cinta. Ahh, mbah uti-ku yang gendut. Sering juga saya mencelanya karena badannya yang lebar, dan tentunya celana dalamnya yang seperti seprai kasur. Ia hanya tersenyum, cantik, sambil mengacak-acak rambut saya.

Kini, di usianya yang menginjak 80 tahun, badannya mulai mengurus, matanya mulai merabun, bahkan ingatannya sudah mulai berkurang. Nampaknya usianya mulai menggerogoti kehiperaktifannya menjalani kehidupan. Namun, masih saja Ia terlihat kuat. Masih sering menelpon untuk sekedar mengingatkan saya jika sudah dalam waktu yang cukup lama saya tidak berkunjung. Masih sering mengirim makanan-makanan kesukaan saya, masih suka menanyakan kabar kuliah saya walau saya sudah lulus. Dan yang terhebat, hingga saat saya memiliki penghasilan yang alhamdulillah lebih dari cukup ini, Ia masih saja menanyakan apakah saya punya uang untuk ongkos dan jajan supaya tidak kelaparan. Subhanallah..

“Mbah, jaga kesehatan yah. Mbah harus ada saat Amy nikah nanti. Mbah harus liat Amy wisuda S3 di luar negeri suatu saat. Mbah harus bantu Amy ketika nanti Amy diizinkan Allah memimpin negeri ini. Mbah juga janji mau naik haji bareng kan?! Tetep kuat ya, Mbah. Tetep doakan Amy bisa survive dan memenangkan kehidupan ini, seperti yang selalu Mbah lakukan. Mungkin Mbah ga bisa buka internet, ga bisa liat tulisan ini, tapi Amy cukup paham sekali Mbah tahu maksud hati ini.”

Ya Allah, izinkanlah Ia menyaksikan kesuksesan saya suatu saat nanti. Sehatkanlah Ia selalu. Kuatkan dan mudahkanlah Ia dalam menjalani sisa usianya. Limpahkanlah nikmat-nikmat-Mu yang tak terhingga kepadanya, kepada seorang pahlawan bangsa ini, kepada pahlawan di hati saya.



I do love you.

Kado 23..

Ahaa, suka banget sama kado dari temen-temen ini.Kue pertama, kue kedua, kue ketiga, dan kado lukisan karikatur. Tiga kali dapet kue jadi dapet gelas cantik deh dari Bandar Jakarta, hha..


First Cake, dikeluarkan pas jam 12 malem di ciwidey, dengan disertai surprise yang aneh, namun tetep berkesan, ahaha,,,

Second Cake, pas lagi makan malem yang hangat di Utara Jakarta, surprise yang ngagetin, tiba-tiba aja gitu mbak2 sama mas2 Bandar Jakarta tereak selamat ulangtaun, hadehh, ahaha..

Third Cake, pas lagi romantic dinner di Bogor, di sebuah resto yang private dengan rintik gerimis yang bikin hati meleleh, hha! #lebay


Ahaiii, eng ing eng!! inilah kadonyaaa.. sebuah pajangan bergambar karikatur saya bersama mereka. Lucu dan sekarang jadi barang yang saya sayang, kekekkkkk
dan inilah mereka yang telah membuat ulang tahun saya begitu bermakna, kado untuk saya yang sebenarnya. :).

4 Desember 2010

Kue Ketiga

Bogor, 21 Oktober 2010

Ga tau kenapa ni hari kayanya malesin banget. Ujan dari gw berangkat kantor sampe pulang, badan yang masih ga bisa diajak kompromi, harus ke kampus untuk minta tanda tangan dosen penguji, dan tentunya kerjaan yang perasaan ga selesai-selesai, heuu.. dan hari ini gw ga langsung pulang karena janji mau ikutan makan-makan ke Bogor sama Galih, Indri, dan Dian. Maleeessss banget, tapi uda kepalang janji...

Pulang naik kereta Bogor ekspres berdiri nyampe stasiun Bogor, which is gw bediri mpe Depok aja turun-turun harus duduk di peron dulu ngerenggangin tulang-tulang yang keknya uda ga kuat buat nopang ni badan, hadehh.. dan klimaksnya ketika nyampe stasiun Bogor, Galih belum kelar gawe, Indri dan Dian masih entah dimana belom juga nyampe jemput gw dengan alesan ada iring-iringan presiden dan jajaran menterinya yang mau keluar dari Istana Bogor. Maknyos!!!

Seperti biasa, bebe, coklat, dan donat menjadi temen setia saya menunggu, cukup lama, ada kali 45 menitan mah. Rada jamuran juga yaa, cuma ya lagi ga ada mood buat marah-marah, abis energinya, dan hanya pasrah. Hingga akhirnya dateng juga tuh mobil merah nyamperin gw. Setelah babibu, solat di Mesjid Raya Bogor *cmiiw, dan nunggu si abang-abang Nutrifood dateng, hhe. Setelah lengkap, jadilah kita nyari resto yang asik buat makan dan rumpi tentunya. Pantasteik!

Senyap, seperti tak ada kehidupan. Tapi ya emang ini yang dicari. Sepi tanpa gangguan dan mkanan berjenis PASTA, hhe.. as usual, Fettuchini Aglo jadi pilhan saya ditemani dengan minuman bersantan suji dicampur dengan sirup leci dan susu, nikmat. Galih dengan lasagna supernya, Indri dengan Fettuchini Carbonara *cmiiw, dan Dian dengan Spaghetti yang saya lupa sekali namanya, heu..

Lagi asikk mandangin makanan yang baru dateng, tiba-tiba ada bungkusan super besar dengan kartu ucapan berbunga di depan saya. Ya Allah, bener-bener pingin nangis senangis-nangisnya. Tapi yaa karena malu (baca: gengsi) yaa sebisa mungkin ditahan dan pergi ke kamar mandi, dengan alasan pingin pipis, hha.. Bener-bener deh, dapet hadiah yang setelah dibuka sebuah lukisan karikatur yang lucu, heuu (ni pas nulis, nangisnya uda ga kebendung lagi dah, ahaha..)

Dan ga cuma itu ternyata, balik dari kamar mandi, tiba-tiba aja ada mas-mas yang bawain pancake dengan lilin dan tulisan, “HAPPY BIRTHDAY FACHMI”, (yang seharusnya FACHMY), adadaaaaaahh, makin-makin dah! Mata rasanya ada yang naburin lada, pingin banget keluar air mata. Dalam hati cuma bisa bilang, Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah, jangan ampe nangis, jangan ampe nangis, heuu..

Ini kue ketiga dalam ulang tahun saya dari mereka tahun ini. Bener-bener harusnya dapet piring cantik sama payung dah, hha. Entah apa yang bisa saya lakukan untuk berterima kasih, speechlees total. Ga ada hal yang pingin gw lakuin saat itu kecuali nangis (uda kodrat kali yaa, manusia terlalu sedih, manusia terlalu seneng mesti nangis, mengaduh sama Yang Maha Besar). Entah, saat itu takut sekali kebahagian ini tiba-tiba harus berakhir, takut sekali keadaan berubah, takut sekali nikmat ini dicabut. Di sisi lain, hati ini berbunga. Bahagianya mengalahkan rasa malas dan penat saya seharian.

Terima kasih (lagi-lagi) dari hati yang terdalam. Malam ini, jadi keinget hapalan Surat Ar Rahman waktu SMA..
“Maka Nikmat Tuhan yang mana lagikah yang kau dustakan?”


Bahagianya saya tetap berada dalam iman sebagaimana fitrah manusia. Bahagianya memiliki Tuhan yang amat Maha Pemberi Nikmat. Bahagianya diberikan sahabat-sahabat terbaik yang Insya Allah menjalin persaudaraan hingga maut memisahkan. Dan bahagianya diberi kue ketiga!

Sumpah itu..

Demi Allah, saya bersumpah/berjanji:
Bahwa saya, untuk diangkat menjadi PNS, akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, negara, dan pemerintah;
Bahwa saya, akan mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggungjawab;
Bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai negeri, serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan saya sendiri, seorang atau golongan;
Bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan;
Bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara.

***

Jumat, 15 Oktober 2010

Entah mengapa ketakutan muncul dalam diri menghadapi hari ini
Hari dimana saya akan disumpah dengan nama Allah dan Al-Quran
Hari dimana saya resmi menjadi PNS yang siap mengabdi kepada negara
Hari dimana sebuah amanah besar bermula dan dimintakan pertanggungjawaban

Mungkin untuk sebagian orang ini hanyalah sebuah formalitas, tanpa makna
Bagi saya ini sebuah beban berat, penuh konsekuensi
Hingga hati bergetar, tak kuasa menahan air mata
Berlebihan memang, tapi ini ekspresi ketakutan saya akan sebuah kesaksian kelak

Ya Allah Yang Maha Membolak-balikan hati..
Jagalah hati dan keimanan saya dalam berjuang di jalan-Mu..
Jagalah konsistensi saya dalam menjalankan sumpah ini
Jagalah semangat dan kemampuan saya untuk membangun bangsa ini

Ya Allah Yang Maha Melindungi..
Lindungilah saya dari gelap mata hati dan godaan setan yang terkutuk
Lindungilah saya dari fitnah dan konspirasi orang-orang jahat
Lindungilah saya dari perbuatan tercela yang merusak citra kebangsaan

Amiin,,

***

NB..
Hanya mengingatkan diri dengan cara yang berbeda
Tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun
Dan tolong diingatkan jika saya mulai “melenceng” yah..
Semoga Allah bersama kita selalu, amin!!

22 Oktober 2010

Doa itu..

Mungkin saya saja yang berlebihan
Atau mungkin juga saya yang sedang sensitif
Atau mungkin saya sedang rindu dalam doa..

Tapi sungguh..
Sungguh, doa yang diucapkan pada malam itu
Sebuah doa sebelum makan dan sepenggal doa untukku

Hati ini bergetar kencang
Air mata ini menetes beraturan
Diri ini membisu, terpaku, dingin

Sebuah doa yang menjadi kado teristimewa pada usia yang beranjak dewasa
Doa yang sangat menyentuh sanubari
Doa dari sahabat-sahabat yang tersayang

Semoga Tuhan mengijabah doa tersebut
Semoga nama saya selalu berada dalam doa-doa mereka
Semoga hati ini selalu bergetar ketika berdoa kepada-Nya

Aku bersyukur kepada Tuhan, atas sahabat-sahabat dunia akhiratku
Atas kesempatanku meraih cita bersama mereka
Terima kasih dari hati yang terdalam

Nostalgila di Utara Jakarta..

Sabtu, 16 Oktober 2010.

Everybody gonna loves today, loves today, loves today!!

Ahaaa, menyenangkan memang kalo berencana liburan, jalan-jalan ke pantai, makan makanan laut di tepi pantai, apalagi bersama sahabat-sahabat yang selalu menggebrak mood jadi super up, hhe.. Seperti biasa, perjalanan dimulai dengan jam karet. Entah mengapa, tradisi ini begitu mendarah daging (gw doang kali yak?! Ahaha,,). Janjian jam 1 siang tapi baru keluar Depok abis Ashar, luar biasa memang.

Tepat pukul 17.00 kita nyampe di Panai Carnaval Ancol dan langsung jepret sana jepret sini. Seru, penuh canda dan caci maki tentunya, tapi kita semua tertawa, bahagia. Naik perahu layar berkeliling pantai sambil menikmati hilangnya sang mentari di langit Barat Jakarta. Indah dan menyentuh. Memang pergi kemana pun kalo bersama orang-orang yang disayangi rasanya tetap saja membuat hati tersenyum.

Malam dateng, cacing-cacing di perut juga sudah teriak-teriak minta dikasih makan. Setelah sholat Magrib, kami langsung tancap gas ke Bandar Jakarta. Resto seafood di pinggir pantai yang ramenya gak ketulungan. Alhamdulillah rezeki langsung dapet tempat duduk. Langsung mesen makanan kaya orang kelaperan belom makan dua taon (lebay! Hha..) ikan bawal bakar, kepiting, ayam goreng, kerang, udang, dan makanan favorit saya, KANGKUNG! Kesian, kesian, kesian, punya alergi seafood jadi cuman bisa makan kangkung saja, hahh itu juga uda alhamdulillahlah..

Dan surprise..

Gw kena dikerjain lagi. Tiba-tiba aja dateng mbak-mbak dan mas-mas resto yang ributnya kaya orang kampung bawa kue ulang tahun sama kembang api. Untungnya nii surprise berdua sama Inggit, jadi ga gitu malu-malu amat dah, hha,, yak, sekali lagi gw dapet surprise dari mereka, dapet piring cantik sama payung ni dah, heuu!

Sebelum pulang, kita juga nyempetin ke Kawasan Wisata Kota Tua, sumpah yaa rame bener. Nyari-nyari Ragusa dengan kaki yang nyut-nyutan karena kebanyakan kangkung, oh dear God! Makan es krim dan minum yang anget-anget di kedai sambil rumpi sana-sini kembali menghangatkan hati. Dan akhirnya kita pulang dengan rasa was-was dimarahin suaminya Riri, ahaha..

Heuumm, makasii yaa, makasih telah menjadi salah satu hadiah terindah dalam hidup saya!


*Inggit, ditunggu makan-makannya, hhi..

My Week!

Alhamdulillah..

Minggu ini bener-bener luar biasa banget buat saya, haff..
Mulai dari sidang kompre dan kelulusan saya jadi sarjana ekonomi, sarjana boi, sarjana!! (lebai, hha..) di hari Rabu yang dilanjutkan dengan sumpah PNS di hari Jumatnya serta sedikit “syukuran” di ruangan. Minggu ini pun ditutup dengan jalan-jalan dengan sahabat-sahabat tersayang ke Utara Jakarta dan Epicentrum. Oh God, praise of You!

Sebenernya ini bukan tentang apa yang saya dapet di minggu ini. Tapi ini tentang begitu murahnya Tuhan ngasi nikmat buat saya di tengah arogansi sebagai manusia. Astagfirullah.. Maha Pengasih-Mu Ya Rabb!

Maafkan saya Tuhan, maaf jika saya belum bisa menjadi manusia seperti yang Kau inginkan, maaf jika dosa ini terlalu berlapis membalut diri yang hina ini.

Terima kasih Tuhan, terima kasih atas berjuta nikmat dan capaian yang Kau berikan padaku, terima kasih atas kemurahan-Mu dan rezeki yang Kau turunkan untukku.

Semoga gelar sarjana dan ilmu saya bisa berguna untuk menopang kehidupan saya dan membangun bangsa ini..

Semoga sumpah yang saya ucapkan dapat saya laksanakan dengan sungguh-sungguh sehingga pekerjaan ini bisa menjadi lahan jihad saya menuju-Mu..

Semoga rezeki halal yang saya terima dapat terus mengalir dan cukupilah rezeki saya agar saya tidak meminta selain kepada-Mu..

Semoga persahabatan yang kami jalin dapat menolong kami di dunia maupun di akhirat, dan jadikanlah kami manusia-manusia yang saling mencintai karena-Mu..

Amiin..

19 Oktober 2010

Surprise itu,,

Sebenarnya saya tidak mengharapkan adanya surprise di hari ulang tahun saya..
Kue ulang tahun beserta lilin yang tertiup sebelum waktunya dikeluarkan,
Lampu yang dimatikan dan saya tidak menyadarinya,
Kembang api yang terlanjur menyala yang saya kira dengkuran orang tidur,
Hingga kekesalan yang tercipta sepanjang hari saat liburan kita..
Sungguh saya tidak peduli sama sekali apapun bentuk surprisenya.
Mau gagal, berhasil, atau apapun itu, saya tidak peduli.

Bagi saya..
Cukup kehadiran dan persahabatan tulus kalian selama ini
Cukup canda tawa dan obrolan hangat pengantar kesuksesan diri
Cukup untaian doa penguat diri dalam setiap sujud
Cukup senyum pelega penat yang mendera
Terima kasih saya persembahkan dari hati yang terdalam
Terima kasih telah menjadi surprise indah dalam hidup saya
















Makasii yaa surprise, ahaha,,
FYI, buat gw, lo semua surprise dari Tuhan yang luar biasa di hari ulangtahun ini.. ;p


Tentang Rasa

Ini bukan hanya tentang kau dan aku
Ini tentang rasa..
Tentang cinta yang terlelap
Tentang abadi yang datang telambat

Aku kehilangan
Cahaya terang di awal ku jumpa
Puisi rindu di sepanjang jalanku
Mimpi manis akan mentari esok

Dapatkah kita bersama?
Dapatkah kita berbagi?
Selamanya...

Birthday's words!

Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan ucapan selamat, doa, dan harapannya kepada saya di hari ulang tahun yang ke-23 kemarin. Semoga Tuhan terus menyertai saya dalam setiap langkah. Dan semoga kebaikan hati teman-teman dibalas pahala dari-Nya. Amiin..

Mumpung masih muda, mari bahagia!!

Meraih Mimpi

Mimpi kan menjadi menjadi nyata
Bila ku tetap percaya
Walau rintangan menghalang
Kekuatan masih ada
Getar nyanyi indah fajar
Cinta dan kekayakinanku
Percaya akan diriku
Mampu jalani hidupku


(Gitgut, Meraih Mimpi)
Ketika bosan menghampiri mimpi-mimpi, ia datang dengan sejuta cita yang ditawarkan. Lambaiannya mampu menggugah egoku menuju haribaannya, sebuah pelabuhan dimana harkat dan martabat insani dijunjung. Ia berkata-kata indah, memainkan sebuah alunan syair merdu di atas sajadah suci.

Mendengarnya saja adalah sebuah apresiasi besar untukku. Tak sanggup ku melukiskan dengan bait-bait puisi atau ku lantunkan dengan nada-nada yang bersatu membentuk gugusan melodi. Ah, absurd memang logika ini, sepikuk lalu lalang lebah pekerja, seriuh debur ombak selatan.

Kau tak kan tahu bila tak mencoba
Jalanmu masih panjang, Percayalaaaaaaahh..

Ramadhan-Mu!!

Kamis, 30 Ramadhan..

Tak terasa Ramadhan akan meninggalkan saya untuk yang kesekian kalinya, apakah kemenangan menjelang untuk saya? Pertanyaan krusial dan hanya Tuhan yang tahu jawabannya.

Entah apa yang telah saya lakukan untuk menarik perhatian Tuhan selama Ramadhan ini. Saya rasa masih terlalu banyak kesempatan hilang, begitu saja. Tidak seperti niat di awal yang akan memanfaatkan momentum Ramadhan, maafkan saya Tuhan..
Terima kasih Tuhan atas Ramadhan-Mu. Hingga saya mengerti mutlak betapa tidak berdayanya saya. Betapa rindunya saya dengan masa lalu saya. Terima kasih telah mengizinkan saya kembali bersilaturahmi dengan kenangan indah di setiap jejak episode kehidupan saya.

Yah semoga saja saya benar-benar dapat mengambil hikmah Ramadhan, memetik pahala yang berceceran di dalamnya, dan akhirnya menuai suci di hari kemenangan. Sampai jumpa Ramadhan. Tuhan, mohon izinkan saya bertemu dengan Ramadhan-Mu tahun mendatang, amin..

Selamat tinggal Ramadhan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H, mohon saya dimaafkan lahir dan bathin!

Lagi Labil..

Saya ikhlas, sungguh! Walau harus menata kembali prinsip dan hati saya.

Mengenalmu saja sudah sebuah anugerah bagiku, apalagi seperti sekarang yang sudah terlalu dalam. Terima kasih atas segalanya. Satu hal, kamu sangat berkontribusi besar bagi kehidupan saya. Dan tak mungkin bagi saya berkhinat kepadamu.

Namun, jika kehadiran bisu saya membuat hatimu tak nyaman, maka lebih baik saya menghilang, lenyap dari rasamu. Maaf kalau selama ini saya tidak bisa menjadi seseorang yang sempurna, hanya membuatmu berpikir lebih keras untuk berdamai dengan egoku.

Ahaha, ngomong apa dah gw! Doyan bener meracau bikin orang pusing. Yang penting, lo masih harus ngebuat gw ketawa kalo uring-uringan gw kumat..

21 Mei 2010

Oleh-Oleh Pelatihan Menulis!

Tulisan-tulisan absurd saya dalam pelatihan menulis..

Tulisan pertama ini ditugaskan setelah saya menonton sebuah film pendek yang cukup menggugah dan ternyata adalah iklan sebuah merk shampoo terkenal. Lucu, seorang yang serba kekurangan tetapi tetap berjuang dan memenangkan kehidupan! *mao aplot videonya tapi gabisa! Hikss..

Racauan Si Cina
Ah, penat saya jika dipaksa harus merangkai kata demi kata yang menggugah karena detik ini pun saya masih harus digugah oleh alunan irama indah untuk menjalani tekanan kehidupan. Sulit bagi saya untuk menerima kenyataan bahwa episode kehidupan yang harus saya jalankan kali ini berbeda dengan apa yang diharapkan, berbeda dengan yang orang lain lakukan.

Namun, saya percaya Tuhan Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya, termasuk saya. Untuk apa melakukan hal yang sama dengan yang orang lain lakukan jika saya bisa melakukan lebih dengan kapasitas saya saat ini. Untuk apa berkeluh kesah, toh itu tak akan mengubah apa-apa. Lebih baik saya bersyukur dan mengalunkan biola tak berdawai yang mungkin dapat menginspirasi kehidupan orang lain. Seperti status saya dalam facebook pagi ini, tidak ada alasan sedikit pun bagi saya untuk tidak bersyukur dan menyerah pada kestagnansian! Yap, tidak ada yang tidak mungkin, berkilaulah cin..
***

Kalau yang ini, saya ditugaskan menulis tiga paragraf yang menggunakan gaya bahasa yang berbeda. Ada menengah, yang menggunakan metafora, dan majas-majas lainnya; sederhana yang datar tetapi sarat makna; dan mulia berdaya yang menggugah dan persuasif, ini dia..

MENENGAH

Hari ini, 11 Mei 2010, saya kembali mengikuti Pelatihan Penulisan Laporan di Pusdiklat Kalibata. Entah mengapa, hari ini sang waktu berjalan begitu cepat, bagai Kijang yang berlari di lintasan balap. Padahal ruangan ini begitu dingin, kaku, dan membisu. Ku dapati wajah kerut seorang ibu di depanku yang seolah berkata, aku ingin pulang, menikmati kehangatan keluarga lebih baik dibanding menahan kantuk yang terus mendera. Namun, di antara sisa-sisa harapan ini, kutemukan secercah cahaya pengetahuan yang sangat luar biasa, yang mampu mengangkatku ke langit ke tujuh kelak.
***

SEDERHANA

Kemarin hujan turun sangat lebat. Saya dan teman-teman harus menunggu cukup lama untuk dapat meninggalkan Pudsdiklat ini hingga akhirnya hujan pun berhenti. Saya, Ka Ibet, Bu Is, dan Pak Waluyo lalu langsung bergegas menuju Stasiun Kalibata untuk menanti kereta yang datang menjemput kami, walau harus terpisahkan di sana. Kereta pun datang, kami segera menaikinya dengan penuh kegembiraan.
***

MULIA BERDAYA


Hei pemuda, masih bisakah kau berpangku tangan melihat kehancuran bangsa ini ada di depan matamu? Masih bisakah kau bersantai-santai di kala bangsa ini membutuhkanmu? Ayo kawan, kita bergerak! Berbuat semampu yang kau bisa agar bangsa ini bisa selamat dari keterpurukan, agar anak cucu kita nantinya masih bisa menghirup udara kebebasan yang hakiki.

Special Thanks to Pa Bambang Trimm, trainer kita,,

Achtung, achtung!!

Nampaknya kesibukan yang saya jalani sebagai insan akademis dan pengabdi negara cukup menyita waktu sehingga menulis pun susah. Ditambah situs jejaring sosial yang semakin menjamur membuat saya kehabisan ide menulis apa di blog karena semuanya sudah di upload via status Facebook dan Twitter. Dan dalam empat hari ini saya mendapatkan pelatihan penulisan, dan ini paling tidak membuat hasrat menulis saya sedikit bangkit.

Ternyata tanpa disengaja tulisan-tulisan saya dimana pun mungkin mengandung unsur-unsur ketidaksopanan dan kejanggalan di sana-sini. Tidak memperhatikan aturan penulisan yang layak di publikasikan atau tidak layak baca karena isinya tidak bermakna.

Untuk hal tersebut di atas, saya mohon maaf. Seperti yang tertera di spanduk blog saya, “Nulis bebas tanpa tau aturan, hanya sekedar ekspresiin diri dg cara yg beda. Gag punya tujuan apapun, cuma pengen ngeluarin, sama halnya pas boker”.

PERINGATAN! BLOG INI DIBUAT TANPA ATURAN BAKU APAPUN! HANYA SEBUAH PELAMPIASAN EMOSI, SEBUAH DIARI YANG MUNGKIN BISA SAYA KENANG, DENGAN CARA SAYA TENTUNYA..

Saya sedang galak!

Astagaaaaa, kenapa hidup saya akhir-akhir ini absurd sekali?! Argghh, rasanya ingin berlari, berlari, berlari ke arah yang tak menentu. Hidup tanpa memikirkan yang orang lain rasakan. Hidup tanpa irama yang dinamis, stagnan, bertahan pada rutinitas hingga sebuah kulminasi kejenuhan menghampiri. Hidup tanpa berbagi yang seharusnya tersalurkan.

Entah saya belajar dari mana untuk melakukan hal seperti itu. Colek dibalas pukul, satu hinaan bercanda dibalas rentetan gerutu yang berhati, susu dibalas tuba. Ahh, ini mungkin hanya perasaan saya saja yang mendadak sentimentil total setelah rangkaian kejadian tak ku inginkan datang menghadang.

Tapi, saya saja yang melakukannya tidak nyaman. Bagaimana dengan teman saya sendiri yang menjadi korbannya?! Hha, mudah-mudahan saja mereka mau mengerti, mau memahami. Kalau tidak, ya sudah, kita berhenti saja berteman, mungkin lebih baik jika tak saling mengenal sehingga tak ada kewajiban menegur sapa. Enak di Anda tidak perlu ribet-ribet merayu saya, enak juga di saya yang tidak perlu merasa tak enak hati.
Adaaahh tuhh kan mulai lagi! Haaah..

*Tulisan ini tidak bermaksud menyinggung siapapun..
-April 2010-

Mari bahagia!

Hoii orang-orang, ngapain lo susah-susah mikirin keadaan sulit? Ngapain lo ribet sendiri mikirin apa yang orang lain pikirin tentang kejelekan lo? Ngapain juga lo harus puyeng-puyeng mikirin masa depan lo yang jelas-jelas uda ada yang ngatur? Ngapain lo keblingsatan harus tampil sempurna di depan banyak orang?
*Sindiran..

Ayolahh, we have to move on! Masih banyak hal penting yang harus dipikirin, masih banyak cinta yang harus diraih, masih banyak asa yang harus ditangkap, masih banyak hidup yang harus dijalani.
Ayolahh, raih bahagiamu kawan! Dengan cara yang paling membahagiakan tentunya. Sudah terlalu banyak kekecewaan dan kesedihan di hati ini, sudah terlalu banyak kemurkaan tersanggupi.
Ayolahh, hapus air mata kepedihanmu itu kawan! Buang jauh amarah dan benci yang menyelimuti hatimu. Mari kita mulai hidup yang lebih sehat, dengan jiwa yang lebih kuat. Tersenyumlah.
Ayolahh, ubah cara pandangmu terhadap dunia, ubah persepsimu tentang kebahagiaan dan kesedihan. Jalani hidup yang telah menjadi anugerahmu, syukuri hati yang tertunduk kepada-Nya.
*Peringatan..

Taman Mini dan kisahnya..

Kemarin, sekarang, besok, kapanpun, aku selalu kagum dengan kalian, terinspirasi dengan kisah-kisah kalian, tertawa dengan banyolan-banyolan khas kalian, terenyuh dengan alunan-alunan Al-Quran yang kalian senandungkan.
Kemarin, sekarang, besok, kapanpun, kalian selalu berada di tempat yang paling indah di hati ini, di arena terdasyat dalam kalbu yang mampu mengubah dunia menjadi lebih berwarna, lebih bermakna.
Kemarin, sekarang, besok, kapanpun, aku akan selalu menanti berjabat dengan tangan-tangan perkasa mereka, bersenandung dengan hati-hati damai mereka, bersua dengan akal-akal cerdas mereka, berpeluk dengan rona-rona hangat mereka.
Kemarin, sekarang, besok, kapanpun, kita akan selalu berdiri sebagai saudara seperjuangan, sahabat yang selalu menyejukkan hati, membakar energi semangat, menghiasi bibir dengan senyuman, dan mengilhami diri.
Kemarin, sekarang, besok, kapanpun, kita akan terus bersama, berpegang erat, berlari, dan berbuat untuk negeri, berjuang demi harga diri.
Kemarin, sekarang, besok, kapanpun, aku selalu sayang kalian..

Everlasting Journey! Sukabumiiii,..


Okeyy, cerita dimulai saat saya dijemput oleh Kelly dan Nanto dan masih dalam posisi tidur! OMG, telat gw. Tapi kan kalo dipikir-pikir sudah biasa sekali saya terlambat dan membuat mereka menunggu, ahaha.. Pagi-pagi mengumbar kata maaf kan gampang, kalo masih marah yaa cuekin aja, kekeke! Perjalanan yang seharusnya dimulai pukul 5.30 telat satu jam dan seperti biasa mereka memahami apa yang saya lagi-lagi lakukan. Hha, itulah yang membuat saya rindu mereka.
Si Abang Galih dengan senyuman pemakluman dan dandanan yang udah mirip supir bus antar kota antar propinsi, Mas Iwe yang songong dan bibirnya yang biasa aja dong, Gera yang kalem aja bersama Inggitnya, dan Si Badak, Indri yang ngebawain gw bekel paru dan sosis, ahaha lumayan mengobati kelaparan saya. Mereka semua udah nungguin Kelly, Nanto, dan Darius yang tentunya masih nungguin gw mandi.
Perjalanan akhirnya dimulai. Sempet berenti di Lido nunggu Mamang sambil belanja makanan ringan untuk di sana. Perjuangan yang berat karena kami harus ribut terlebih dahulu memilih Ind*maret atau Alf*mart, memang anak-anak cerdas yang aneh, ahaha! Mamang datang dan kita langsung tancap gas menuju Sukabumi. Perjalanan panjang yang saya isi dengan tidur dan berbincang penyakit.
Tak lama jalanan telah mulai berkelok dan ini memaksa gw bangun dari tidur ayam. Dan ternyata oh ternyata (adaaahh, lebih banget!) Kelly adalah sosok populer di desa ini. Tak pelak, kami menganugerahkannya sebagai calon Bupati Sukabumi, didampingi Ayu Ashari, kakakak! Kami tiba di rumah yang akan kami inapi, rumah sederhana yang penuh dengan kehangatan sang pemilik. Banyak makanan yang disajikan untuk kami dan hasilnya tak bersisa.
Lalu kami memutuskan untuk mengunjungi pantai Pelabuhan Ratu yang berjarak waktu sekitar satu jam. Lagi-lagi, dengan penuh perjuangan melewati jalanan berkelok, sepi, dan nyasar, akhirnya kami sampai di sebuah mesjid di Pelabuhan Ratu dan meneruskan kegiatan makan siang kami di tepi pantai. Semuanya serba ribet, nentuin tempat berenti aja sampe terjadi pertumpahan muncratan bacot, ahaha tapi this is so fun! Sudah lama sekali rasanya gw ga ke pantai, makanya kelakuannya sekarang kaya orang ngampung. Bentar-bentar maen pasir, lempar sana-sini, ga bisa liat spot bagus langsung moto-moto, tereak-tereak menantang dunia. Ah, senang hati ini.
Pulangnya, dengan kondisi setengah basah kami melanjutkan perjalan ke sebuah puncak bukit di kawasan Halimun. Dingin, penuh dengan kabut. Candaan terus meluncur dari bibir kami yang kebetawi-betawian. Tema liburan kali ini dan mungkin yang akan datang adalah lenong. Setelah melakukan foto bersama di tempat yang cukup eksotis, di atas pohon teh, di tengah jalan, dan di helipad, kami pun pulang.
Setelah bersih-bersih, kami langsung melahap makan malam yang telah disediakan, enaaakkkk! Memang manusia berlambung tanpa ujung semua, hhakk. Sempet berjalan malam-malam dengan berbekal lampu senter ke rumah salah seorang warga, untung hanya sebentar. Sesampainya di rumah kami memulai sesi tukar kado, sharing pengalaman, dan rapat untuk rencana reuni. Hingga malam menjemput, akhirnya kami terlelap. Yah memang kecuali gw yang masih harus bikin laporan.
Pagi sekali kami sudah bangun dan memulai perlenongan kami kembali. Kami pergi melihat air terjun yang tersembunyi di alam Sukabumi. Benar saja, sepi dan cukup menawan. Hanya butuh waktu setengah jam berjalan kaki, kami sudah sampai di sana. Tak lama kami di sana, hanya foto-foto sekenanya lalu kembali ke tempat masuk. Di sinilah kegiatan perlenongan memasuki babak puncak.Becandaan mulai dari masa SD, SMP, sampai SMA. Si Abang yang didikan ala pesantren, gw yang SD negeri oke punya, Indri, Gera, Iwe, Inggit, Mamang yang SD-nya saling bermusuhan, Nanto yang SD-nya ga terkenal, dan Kelly di SD inpres, ahaha. Memang indah sekali persahabatan seperti ini.
Setelah lahap memakan sarapan kami, dengan sigap kami berencana pergi ke puncak bulit lagi. Sambil mencari rambutan yang diidam-idamkan Gera, dan bakso yang membuat liur kami memuncrat, ahaha! Dan kemampuan menyetir saya di tes saat ini. Saya harus membawa mobil ke puncak dan membawa tujuh penumpang yang banyak omong. Setelah menghabiskan tiga ikat rambutan dan satu mangkok bakso yang ciamik. Dan karena ga ada yang bawa dompet, kami harus mengumpulkan receh-receh sisaan di kantong kami, ahaha..
Setelah membeli beberapa oleh-oleh, kami beres-beres dan langsung makan siang. Lalu kami pulang ke Depok dengan diiringi hujan yang amat sangat deras. Gw (lagi-lagi) tertidur dan begitu bangun sudah sampai di depan rumah Ratih. Yap si teteh satu ini tak ikut dan kami memutuskan untuk ke rumahnya meminta makanan seperti biasanya. Hukuman bagi yang tak bisa ikut, hha.. kami disajikan mie goreng dan tempe goreng dan rujak dan permen cokelat enak dan sirup dan air putih, kami membalasnya dengan melenong dan memamerkan foto-foto selama di sana, ahaha..
Langit pun menghitam, suara adzan Magrib menggema dimana-mana pertanda kami harus segeraa kembali ke peraduan. Dan gw pun pulang dengan hati dan otak yang bener-bener fresh gila. Ahh menyenangkan sekali perjalanan ini. Tempat yang indah bersama sahabat lama yang selalu memberi inspirasi untuk terus maju.
Kapan-kapan lagi yaaaa....

14 Januari 2010

Hutan ohh Hutan..

Akhirnya PS juga saya ini, hha.. Ga berharap banyak dengan PS perdana ini, kehutanan gituh! Buseng boro-boro gw ngarti sama pohon-pohon di hutan, masuk hutan aja parno! Haa, kenapa harus kehutanan, tapi yaa Alhamdulillah masih dikasih kesempatan belajar, bereksperimen dengan hal yang baru, berbagi dengan orang-orang yang baru.
40 hari lamanya gw harus meninggalkan rumah dan hijrah ke Bogor. Senenglah secara Bogor deket sama Depok, terus kota kuliner dan gw suka banget kulineran, hha! Seru juga punya kehidupan baru, menghilang dari dunia yang selama ini gw jalanin. Tapi beneran, yang ada dipikiran gw cuma makan, makan, makan, dan makan. Tiap hari ada aja ide buat nyari resto, kafe, atau apapun itu namanya buat menjajal kuliner ala Bogor. Sedap, sedap, sedap, hha..
Gw, Oki, Mba Susi, Mba Soli, Mas Gede, dan Tante setim dengan Bu Atun sebagai masinisnya. Wedeeehh, orang-orang baru yang jenius di bidang kehutanan (selain Oki dan Tente tentunya,hha..). Tapi serius, mereka emang harus dapet acungan delapan jempol dah untuk urusan peta-memeta, tanah menanah, pohon-memohon (hadaahh, lebay!). Saya banyak sekali belajar dari mereka, yaa tentang PS, tentang hutan, tentang kehidupan.
Hari demi hari berlalu, belum ada yang istimewa dari PS, ga seperti apa yang orang-orang bilang! (yaa, tentunya selain hari dimana gw dapet duit SPPD, hha..). Tapi kita semakin berbagi hati antar sesama anggota tim. Asiknya bergaul dengan teman baru. Bu Atun yang galak tapi sering jadi korban kami, Mba Susi yang asoy geboy dan pekat (hha..), Mba Soli yang bawel tapi dodol, Mas Gede yang gede tapi lucu, mereka yang mengisi hari-hari saya sebulan lebih di Bogor.
Jadi, selain pemeriksaan itu, kerjaan gw ya kuliner ke seluruh tempat di Bogor, mulai dari emperan sampe kafe kelas 1, sedap! Dan yang paling berkesan itu gw bisa bawa mobil di Bogor, mangstaabb! Ahhh, jadi semangat banget buat belajar mobil lebih serius supaya nanti bisa bawa kemana ajah, hhe.. Thanks buat Tante yang rela meminjamkan jazz-nya buat gw bawa, ahaha..
Dan dengan penuh perjuangan, ahirnya PS pun selesai, konsinyering pun selesai. Lega, banget! Rasanya ga ada tanggungan lagi. Ternyata sebosan-bosannya di ruangan itu lebih enak daripada harus tugas di negeri orang, hha.. terima kasih kepada semua pihak yang telah mengizinkan saya ikut serta dalam penugasan itu.

Nafas Untuk Negeriku!

Tuhan, saya mohon, tunjukanlah yang BENAR itu memang BENAR, dan tunjukanlah pula yang SALAH sebagai sesuatu yang memang SALAH.

Saya letih, bangsa ini letih. Letih pada kemunafikan manusia-manusia tidak berhati, tidak bertepi.

Tunjukanlah kekuasaan-Mu Yaa Rabb, dimana keadilan dan kebenaran pasti menang dan kebusukan pasti terkuak,..

Ahh, mudah-mudahan ini berguna, sekecil apapun...
Lelah rasanya benak ini disuguhi berita-berita nasional yang itu-itu saja. Hambar, munafik, tanpa prestasi, tanpa kebanggaan. Hanya racauan para tikus-tikus berdasi yang nampak penuh dengan konspirasi kepentingan. Entah siapa saat ini yang harus saya percaya untuk memimpin bangsa ini. Entah siapa yang sebenar-benarnya pantas dijadikan panutan. Entah siapa yang berhak saya bela. Banyak orang bersih, orang yang berprinsip, bermoral, serta berintegritas tapi justru dibuang, disisihkan, direjang, dan dijadikan mangsa politik oleh para politisi busuk.

Apa mereka masih punya hati, Tuhan? Hati yang Kau ciptakan untuk bebelas kasih dengan sesamanya? Hati yang Kau buat agar mereka bersujud kepada-Mu?

Jadikan bangsa ini sebagai bangsa yang taat dan taqwa kepada-Mu, Tuhan. Bangsa yang besar, yang bermartabat tetapi tetap tunduk pada kaidah hakiki-Mu. Jadikanlah para pemimpin bangsa ini pemimpin yang amanah, yang berhati, yang dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi seluruh komponen kebangsaan. Dan berikanlah ketabahan dan kesabaran bagi rakyat bangsa ini yang hingga saat ini masih tidak tersentuh dengan kebanggaan bangsa. Kami berlindung kepada-Mu dari seluruh hal yang dapat memecahbelah kesatuan hati kami, dari perbuatan orang-orang jahat yang jauh dari ajaran-Mu.
Aaamiin..

Menanti akhir tahun!

Ayolaaaahhh cepat, berakhirlah kau Desember! Entah mengapa saya begitu muak dengan apa yang terjadi saat ini. Memeriksa yang sama sekali tidak jelas juntrungannya (ahh, atau saya yang begitu begonya sampai tidak mengerti apa yang harus saya lakukan), dikejar-kejar temuan yang entah apa maksudnya, kuliah yang semakin menjadi-jadi dengan UASnya, dan rindu saya pada mereka yang saya kasihi, Tuhan saya terutama.

Banyak yang saya nanti selesai ini semua, kembali bersama keluarga di rumah, kembali bersama teman-teman ruangan, teman-teman seperjuangan, fokus pada belajar saya, kesehatan saya, dan menyetir saya. Ingin segera travelling ke perwakilan, menemui sahabat-sahabat saya di sana. Ingin segera bertemu dengan IHPS yang menyenangkan, Bu Yayuk, Mba Nana, Mba Tenti, Mas Mirwan, Mba Tari, Mba Anti dan teman-teman yang lain. Ingin bertemu Ayu, Ulung, Arab, Indri, dan Minche, melakukan foto-foto di rumah nanasnya Spongebob, lari pagi di Senayan, beli ipod yang sejak tiga bulan lamanya sudah saya rencanakan. Ingin bertemu monyet, sahabat nun jauh di sana yang selalu membuat saya tersenyum sambil dongkol. Ingin bereuni dengan teman-teman MPK/OSIS yang selalu saya rindukan, ahhh saya sangat menanti hari itu, sungguh. Saya ingin kembali memiliki kehidupan yang sehat jiwa dan raganya.

Tapi saya masih harus melalui banyak hal. Pemeriksaan yang masih beberapa lagi, konsinyering di akhir tahun nanti, tes kesehatan PNS saya, dan UPM yang amat-amat menjijikan! Haahh.. Nampaknya saya harus belajar sebar lebih banyak dan menikmati setiap langkah dalam hidup saya.

Selamat Hari Ibu, Mah,..

Aku cinta ibuku, hingga semangat selalu menyala hanya dengan melihatnya tersenyum..

Dan bahkan nyawaku sekalipun tak dapat membayar darah yang kau keluarkan ketika melahirkan aku, tak sanggup melunasi air mata pengorbanan dan keringat perjuanganmu ketika membesarkan aku, tak bisa menggantikan untaian doa-doa ampuhmu di atas sajadah cinta Sang Illahi

Aku sayang ibuku, hingga aku masih bisa berdiri tegak tanpa tergoyahkan ombak kehidupan semu

Ketika aku rapuh, engkau dengan ketulusan hatimu yang menopang tubuh ini. Sungguh mulia kehidupanmu, ibu. Izinkan aku meraih surga yang berada di bawah telapak kakimu. aku tahu aku sering bersalah, tapi aku juga tahu hatimu terlalu lapang untuk memaafkan apa salahku.

Aku rindu ibuku, hingga air mata menjadi bahasa jiwaku..

Tuhan, panjangkanlah umurku, sehatkanlah jiwa dan ragaku, murahkan rahmat dan rezeki-Mu untukku, agar aku dapat membalas semua ketulusan hati dirinya, agar aku dapat meraih ridho-Mu melalui ridhonya, agar aku dapat memasuki surga-Mu karena berbakti padanya.

SELAMAT HARI IBU, MAH! ALL THE BEST THINGS FOR YOU, GOD BLESS..

Kasih Ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia