29 April 2009

3 Hari Untuk Selamanya

Jumat, 10 Aril 2009
Awal dari melowdrama weekend buatku. Menemani jam-jam terakhir Ebby dan Kliwon di Bintaro, saling memuji dengan cacian yang seperti biasanya, menyalami mereka, dan mendoakannya. Tugas yang amat sangat berat untuk mereka, menjadi penjaga pintu Timur Indonesia dari serangan musuh. Selamatkan mereka Tuhan..
Tertawa keras namun tak lepas bersama Ilaam, Meta, Riri, dan Ade. Ahh, aku benci tertawa seperti ini, hanya membuat dadaku sesak dan tak bernyawa.
Ternate, Ambon, Jayapura, dan Manokwari, izinkanlah mereka berpijak di tanahmu, mengharapkan rahmat dari-Nya.

Sabtu, 11 April 2009
Mataku sulit untuk terpejam. Hari ini, setengah dari kami akan memulai kehidupan barunya di tanah yang berbeda pada bagian bumi pertiwi yang lain. Satu per satu inboxku penuh dengan sms mereka, memohon diri, meminta doa. Aku menangis.
Hujan yang lebat mengiringi kepergian mereka, membuatku semakin berdekatan dengan sepi dan dingin. Aku masih ingin bersama mereka,
Aceh, Padang, Jambi, Batam, Bangka Belitung, Lampung, Pontianak, Samarinda, Bali, Mataram, Kupang, Palu, Makassar, Mamuju, dan Manado, menjadi lahan baru beribadah untuk mereka. Mudahkan mereka Tuhan, kuatkan mereka..

Minggu, 12 April 2009
Hari yang paling aku takutkan akhirnya datang juga. Mengantarkan Ncus dan Dadik dari Bintaro menuju Medan walau hanya berhenti pada Soekarno-Hatta. Bersama Opah dan Dimas, mengejar waktu, mengejar asa. Mencoba mengikhlaskan sahabat terbaik yang hendak menjalankan amanah di pulau seberang.
Bertemu Ilaam, sayang hanya sesaat. Dia terlihat tegar diantara kerapuhanku. Menahan air mata yang mungkin bisa jadi beban untuknya, untuk keluarganya. Selamat jalan, buktikan janjimu untuk terbang bersamaku menuju puncak suatu saat nanti. Terima kasih telah membuat penggalan episode kehidupanku menjadi lebih bernyawa. Di sini, di Jakarta, kisah dan impian kita dahulu, dimulai.
Kedatangan teman-teman yang bermukim di pusat membuat hati menjadi lebih baik dari sebelumnya. Opah, terima kasih telah menemaniku seharian ini dengan senyuman.
Gorontalo, Medan, Bengkulu, Banten, Jakarta, dan Palembang, menanti mereka mengabdi kepada bangsa, berdakwah di jalan-Nya.

Catatan:
Banjarmasin dan Kendari, here they come! Awal dan akhir keberangkatan teman-teman.

every step I take, every move I made..
every single day, every time I breath..
I’ll be missing you..

3 komentar:

Anonim mengatakan...

dasar cengeng lw!hahahahaha

Anonim mengatakan...

buseeet dah....!!!

swaktu nyupir ke Bandara Soe-Ta gw berasa jd MichaeL "Schummy" Schumacher gtu saat menggeber mobiL di jalan tol mnuju Bandara...

mobil Avanza yg hny ber-CC keciL kira2 1490 CC dipaksa LARI dgn kecepatan > 100 KM/Hour....

saat itu mbl berkapasitas penuh,, ada 6 org betubuh tambun (Amy tetep plg gedhe tentunya) plus barang2 pny Ncus ma Dadik (ko mreka jd sLL 22-an gtu ya??)...


KASIAN YA MOBILNYA........ ^^

Anonim mengatakan...

ky aadc dunk miii? bodoh lw!