Entah, ada yang berbeda ketika saya melakukan rutinitas ini
Saat saya membuka bekal sarapan pagi yang selalu disiapkan olehnya
Bibir saya bergetar, tak kuasa menahan deru
Tiba-tiba saja air mata ini jatuh tak tertahankan
23 tahun lamanya sudah saya hidup di dunia ini
Dan selama itulah saya disiapkan makanan olehnya
Masakannya memang belum sekelas Farah Quinn
Tapi buat saya, Ia juaranya.
Entah sampai kapan saya bisa dimanjakan olehnya
Melewati setiap malam bersama peluknya
Mengarungi gelombang hidup dengan cintanya
Kasihmu sungguh sebuah pelita bagi hati ini
Selamat Hari Ibu, Mah..
Terima kasih atas doa di setiap sholatmu
Terima kasih atas pengorbanan untuk saya
Terima kasih atas cintamu yang tak terbatas
Selamat Hari Ibu, Mah
Maaf jika saya selalu memberatkan perjuanganmu
Maaf jika terlalu sering lidah ini membuatmu terluka
Maaf jika sampai detik ini saya belum bisa menjadi kebanggaanmu
Ya Allah, sayangilah Ibuku, sayangilah kedua orangtuaku
Sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil
Amin.
Mah, bagi duit dong! Hehe..
XOXO
3 komentar:
terlambat amat tulisannya baru sekarang?
cerita membelikan tiga bungkus cokelat dan akhirnya cuma kasih satu gara-gara dimakan sendiri kok ndak ditulis ya? UPS.
sweet
Posting Komentar