5 Desember 2010

I Love You, Mbah,,

Hj. Gusti Sahariah Soewondo..

Sesosok wanita yang kuat, cerewet, dan berjasa sekali dalam hidup saya. Nenek saya, the one and only. Selalu ada topik yang Ia buat saat kami bersama. Jelas terlihat perhatian yang begitu besar dalam pembicaraan yang sering kali di selingi dengan kebawelannya.

Dulu, saat saya di bangku sekolah dasar, Ia yang selalu menjemput saya saat jemputan saya tidak beroperasi, Ia yang menggantikan ayah dan ibu saya selagi mereka sibuk saat mengambil rapor, Ia yang memanjakan saya dengan jajanan enak dan mainan-mainan, Ia yang menemani saya saat saya tengah malam kebelet pipis saat menginap di rumahnya. Ia juga sering membantu saya mengerjakan tugas agama, kesenian, dan bahasa Sunda. Dan Ia yang paling repot kalo saya sakit. Banyak makanan pasti yang Ia kirim ke rumah.

Dia memang seorang pensiunan guru seni, dan darah seni itulah yang saya yakinin menurun kepada saya. Suaranya apik, walau belum sekelas Celine Dion. Seorang yang telah makan asam kehidupan. Seorang yang turut berjuang menemani suami tercinta, kakek saya, saat perang kemerdekaan. Seorang yang hobi sekali jalan-jalan, berkebun, dan berbicara. Pernah suatu kali saya diomeli hanya gara-gara menggunting daun tanaman kesayanganya.

Suatu kali ketika saya menemaninya berobat, Ia bercerita tentang kehidupan yang sungguh luar biasa saat mudanya. Perang dan merangkak dari ketidakmampuan. Ia menjual cincin kawin hanya untuk membiayai keenam anaknya sekolah hingga ibu dan anak-anaknya yang lain menjadi sesosok yang berarti dan penuh dengan limpahan rezeki seperti saat ini.

Dia juga orang pertama yang saya hubungi ketika saya harus menghadapi ujian semesteran. Doanya ampuh, luar biasa. Jelas, kontribusi yang luar biasa yang Ia berikan kepada saya, cucu keempatnya. Sering kami terlibat dalam perdebatan yang luar biasa, tapi selalu terselesaikan dengan cinta. Ahh, mbah uti-ku yang gendut. Sering juga saya mencelanya karena badannya yang lebar, dan tentunya celana dalamnya yang seperti seprai kasur. Ia hanya tersenyum, cantik, sambil mengacak-acak rambut saya.

Kini, di usianya yang menginjak 80 tahun, badannya mulai mengurus, matanya mulai merabun, bahkan ingatannya sudah mulai berkurang. Nampaknya usianya mulai menggerogoti kehiperaktifannya menjalani kehidupan. Namun, masih saja Ia terlihat kuat. Masih sering menelpon untuk sekedar mengingatkan saya jika sudah dalam waktu yang cukup lama saya tidak berkunjung. Masih sering mengirim makanan-makanan kesukaan saya, masih suka menanyakan kabar kuliah saya walau saya sudah lulus. Dan yang terhebat, hingga saat saya memiliki penghasilan yang alhamdulillah lebih dari cukup ini, Ia masih saja menanyakan apakah saya punya uang untuk ongkos dan jajan supaya tidak kelaparan. Subhanallah..

“Mbah, jaga kesehatan yah. Mbah harus ada saat Amy nikah nanti. Mbah harus liat Amy wisuda S3 di luar negeri suatu saat. Mbah harus bantu Amy ketika nanti Amy diizinkan Allah memimpin negeri ini. Mbah juga janji mau naik haji bareng kan?! Tetep kuat ya, Mbah. Tetep doakan Amy bisa survive dan memenangkan kehidupan ini, seperti yang selalu Mbah lakukan. Mungkin Mbah ga bisa buka internet, ga bisa liat tulisan ini, tapi Amy cukup paham sekali Mbah tahu maksud hati ini.”

Ya Allah, izinkanlah Ia menyaksikan kesuksesan saya suatu saat nanti. Sehatkanlah Ia selalu. Kuatkan dan mudahkanlah Ia dalam menjalani sisa usianya. Limpahkanlah nikmat-nikmat-Mu yang tak terhingga kepadanya, kepada seorang pahlawan bangsa ini, kepada pahlawan di hati saya.



I do love you.

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Amy....gw mau nnagis bacanya.
Gw jadi inget Nenek gw.
Thx yah udah ingetin hal yang simple ini namun bermakna sangat dalam.

btw, Beliau pasti sudah bangga sama Amy meski Amy belum S3 dan lain-lainnya. Pasti sudah bangga.

Semoga doa Amy dikabulkan oleh Allah yah.:*

harry mengatakan...

cocwit deh amik hwehehe
iya deh gue doain semoga lu cepet kawin,s3,naik haji amiiiin3x

dee mengatakan...

wow salam buat mbah utie yah mie, lama gue gak dimarahin, hehe

gege mengatakan...

ah ketinggalan update niy gue. nice story dear..........

andri mengatakan...

its totally amy. selalu ada hal unik di hatinya yang gak sembarangan orang bisa liat hanya dari luar. great job.