21 Mei 2010

Everlasting Journey! Sukabumiiii,..


Okeyy, cerita dimulai saat saya dijemput oleh Kelly dan Nanto dan masih dalam posisi tidur! OMG, telat gw. Tapi kan kalo dipikir-pikir sudah biasa sekali saya terlambat dan membuat mereka menunggu, ahaha.. Pagi-pagi mengumbar kata maaf kan gampang, kalo masih marah yaa cuekin aja, kekeke! Perjalanan yang seharusnya dimulai pukul 5.30 telat satu jam dan seperti biasa mereka memahami apa yang saya lagi-lagi lakukan. Hha, itulah yang membuat saya rindu mereka.
Si Abang Galih dengan senyuman pemakluman dan dandanan yang udah mirip supir bus antar kota antar propinsi, Mas Iwe yang songong dan bibirnya yang biasa aja dong, Gera yang kalem aja bersama Inggitnya, dan Si Badak, Indri yang ngebawain gw bekel paru dan sosis, ahaha lumayan mengobati kelaparan saya. Mereka semua udah nungguin Kelly, Nanto, dan Darius yang tentunya masih nungguin gw mandi.
Perjalanan akhirnya dimulai. Sempet berenti di Lido nunggu Mamang sambil belanja makanan ringan untuk di sana. Perjuangan yang berat karena kami harus ribut terlebih dahulu memilih Ind*maret atau Alf*mart, memang anak-anak cerdas yang aneh, ahaha! Mamang datang dan kita langsung tancap gas menuju Sukabumi. Perjalanan panjang yang saya isi dengan tidur dan berbincang penyakit.
Tak lama jalanan telah mulai berkelok dan ini memaksa gw bangun dari tidur ayam. Dan ternyata oh ternyata (adaaahh, lebih banget!) Kelly adalah sosok populer di desa ini. Tak pelak, kami menganugerahkannya sebagai calon Bupati Sukabumi, didampingi Ayu Ashari, kakakak! Kami tiba di rumah yang akan kami inapi, rumah sederhana yang penuh dengan kehangatan sang pemilik. Banyak makanan yang disajikan untuk kami dan hasilnya tak bersisa.
Lalu kami memutuskan untuk mengunjungi pantai Pelabuhan Ratu yang berjarak waktu sekitar satu jam. Lagi-lagi, dengan penuh perjuangan melewati jalanan berkelok, sepi, dan nyasar, akhirnya kami sampai di sebuah mesjid di Pelabuhan Ratu dan meneruskan kegiatan makan siang kami di tepi pantai. Semuanya serba ribet, nentuin tempat berenti aja sampe terjadi pertumpahan muncratan bacot, ahaha tapi this is so fun! Sudah lama sekali rasanya gw ga ke pantai, makanya kelakuannya sekarang kaya orang ngampung. Bentar-bentar maen pasir, lempar sana-sini, ga bisa liat spot bagus langsung moto-moto, tereak-tereak menantang dunia. Ah, senang hati ini.
Pulangnya, dengan kondisi setengah basah kami melanjutkan perjalan ke sebuah puncak bukit di kawasan Halimun. Dingin, penuh dengan kabut. Candaan terus meluncur dari bibir kami yang kebetawi-betawian. Tema liburan kali ini dan mungkin yang akan datang adalah lenong. Setelah melakukan foto bersama di tempat yang cukup eksotis, di atas pohon teh, di tengah jalan, dan di helipad, kami pun pulang.
Setelah bersih-bersih, kami langsung melahap makan malam yang telah disediakan, enaaakkkk! Memang manusia berlambung tanpa ujung semua, hhakk. Sempet berjalan malam-malam dengan berbekal lampu senter ke rumah salah seorang warga, untung hanya sebentar. Sesampainya di rumah kami memulai sesi tukar kado, sharing pengalaman, dan rapat untuk rencana reuni. Hingga malam menjemput, akhirnya kami terlelap. Yah memang kecuali gw yang masih harus bikin laporan.
Pagi sekali kami sudah bangun dan memulai perlenongan kami kembali. Kami pergi melihat air terjun yang tersembunyi di alam Sukabumi. Benar saja, sepi dan cukup menawan. Hanya butuh waktu setengah jam berjalan kaki, kami sudah sampai di sana. Tak lama kami di sana, hanya foto-foto sekenanya lalu kembali ke tempat masuk. Di sinilah kegiatan perlenongan memasuki babak puncak.Becandaan mulai dari masa SD, SMP, sampai SMA. Si Abang yang didikan ala pesantren, gw yang SD negeri oke punya, Indri, Gera, Iwe, Inggit, Mamang yang SD-nya saling bermusuhan, Nanto yang SD-nya ga terkenal, dan Kelly di SD inpres, ahaha. Memang indah sekali persahabatan seperti ini.
Setelah lahap memakan sarapan kami, dengan sigap kami berencana pergi ke puncak bulit lagi. Sambil mencari rambutan yang diidam-idamkan Gera, dan bakso yang membuat liur kami memuncrat, ahaha! Dan kemampuan menyetir saya di tes saat ini. Saya harus membawa mobil ke puncak dan membawa tujuh penumpang yang banyak omong. Setelah menghabiskan tiga ikat rambutan dan satu mangkok bakso yang ciamik. Dan karena ga ada yang bawa dompet, kami harus mengumpulkan receh-receh sisaan di kantong kami, ahaha..
Setelah membeli beberapa oleh-oleh, kami beres-beres dan langsung makan siang. Lalu kami pulang ke Depok dengan diiringi hujan yang amat sangat deras. Gw (lagi-lagi) tertidur dan begitu bangun sudah sampai di depan rumah Ratih. Yap si teteh satu ini tak ikut dan kami memutuskan untuk ke rumahnya meminta makanan seperti biasanya. Hukuman bagi yang tak bisa ikut, hha.. kami disajikan mie goreng dan tempe goreng dan rujak dan permen cokelat enak dan sirup dan air putih, kami membalasnya dengan melenong dan memamerkan foto-foto selama di sana, ahaha..
Langit pun menghitam, suara adzan Magrib menggema dimana-mana pertanda kami harus segeraa kembali ke peraduan. Dan gw pun pulang dengan hati dan otak yang bener-bener fresh gila. Ahh menyenangkan sekali perjalanan ini. Tempat yang indah bersama sahabat lama yang selalu memberi inspirasi untuk terus maju.
Kapan-kapan lagi yaaaa....

2 komentar:

Anonim mengatakan...

badan lw paling gede yap? wkwkwkwk

Anonim mengatakan...

itu si Indri gendut amat mi? wkwkwkwkw siapsiap dilempar indri