12 Februari 2011

Kontempelasi Malam Ini

Ciputra, pukul 02.00 dini hari. Saat kantuk dan malas menyerbu tanpa ampun, menggeregoti sisa semangat menyelesaikan pekerjaan.

Hanya terdengar suara nafasku yang terengah-engah mencoba membakar diri, sesekali suara tuts laptop menyeruak bilangan-bilangan pada matrik, pekerjaanku. Penat, ingin rasanya lari dari rutinitas, merumput pada fatamorgana malam Jakarta, atau sekedar pulang ke tempat aku dimiliki.

Ah, apa ini, tak seharusnya pikiran itu terbesit sedikitpun. Kewajiban-kewajibanku pada negara pada penugasan kali ini belum terselesaikan, pikiran dan tenagaku masih harus ku pakai demi secercah nafkah dan sebuah loyalitas bernama pengabdian tulus.

Aku malu. Disaat cita-citaku mengabdi kepada negara masih bernilai nol besar, disaat impianku memekikan lagu Indonesia Raya dan mengibarkan Merah Putih bahkan di tanah asing sekalipun belum tercapai, disaat mimpiku menyetarakan derajat bangsa masih menjadi angan, aku mulai menyerah dengan keadaan, aku mulai berlutut kepada kestagnansian.

Apa yang telah ku berikan kepada bangsa ini setelah 23 tahun mengaku bertanah air disini? Di saat pemuda seusiaku berjibaku membela bangsa melalui pertandingan olahraga, atau adik-adik juniorku memeras otak pada olimpiade science internasional, atau pemudi dengan misi pertukaran budaya. Aku bahkan mengeluh, mengutuk ketidakberdayaanku mengusir malas dan kantuk.

Arghh, sudahlah. Semoga kontemplasi ini berguna untukku menjalani dedikasi ini, mewujudkan asaku menjadi kebanggaan bangsa ini, meng-Indonesia-kan Indonesia.

"Bagimu Negeri, jiwa raga kami.."

1 komentar:

Anonim mengatakan...

(y)