22 Oktober 2010

Doa itu..

Mungkin saya saja yang berlebihan
Atau mungkin juga saya yang sedang sensitif
Atau mungkin saya sedang rindu dalam doa..

Tapi sungguh..
Sungguh, doa yang diucapkan pada malam itu
Sebuah doa sebelum makan dan sepenggal doa untukku

Hati ini bergetar kencang
Air mata ini menetes beraturan
Diri ini membisu, terpaku, dingin

Sebuah doa yang menjadi kado teristimewa pada usia yang beranjak dewasa
Doa yang sangat menyentuh sanubari
Doa dari sahabat-sahabat yang tersayang

Semoga Tuhan mengijabah doa tersebut
Semoga nama saya selalu berada dalam doa-doa mereka
Semoga hati ini selalu bergetar ketika berdoa kepada-Nya

Aku bersyukur kepada Tuhan, atas sahabat-sahabat dunia akhiratku
Atas kesempatanku meraih cita bersama mereka
Terima kasih dari hati yang terdalam

Nostalgila di Utara Jakarta..

Sabtu, 16 Oktober 2010.

Everybody gonna loves today, loves today, loves today!!

Ahaaa, menyenangkan memang kalo berencana liburan, jalan-jalan ke pantai, makan makanan laut di tepi pantai, apalagi bersama sahabat-sahabat yang selalu menggebrak mood jadi super up, hhe.. Seperti biasa, perjalanan dimulai dengan jam karet. Entah mengapa, tradisi ini begitu mendarah daging (gw doang kali yak?! Ahaha,,). Janjian jam 1 siang tapi baru keluar Depok abis Ashar, luar biasa memang.

Tepat pukul 17.00 kita nyampe di Panai Carnaval Ancol dan langsung jepret sana jepret sini. Seru, penuh canda dan caci maki tentunya, tapi kita semua tertawa, bahagia. Naik perahu layar berkeliling pantai sambil menikmati hilangnya sang mentari di langit Barat Jakarta. Indah dan menyentuh. Memang pergi kemana pun kalo bersama orang-orang yang disayangi rasanya tetap saja membuat hati tersenyum.

Malam dateng, cacing-cacing di perut juga sudah teriak-teriak minta dikasih makan. Setelah sholat Magrib, kami langsung tancap gas ke Bandar Jakarta. Resto seafood di pinggir pantai yang ramenya gak ketulungan. Alhamdulillah rezeki langsung dapet tempat duduk. Langsung mesen makanan kaya orang kelaperan belom makan dua taon (lebay! Hha..) ikan bawal bakar, kepiting, ayam goreng, kerang, udang, dan makanan favorit saya, KANGKUNG! Kesian, kesian, kesian, punya alergi seafood jadi cuman bisa makan kangkung saja, hahh itu juga uda alhamdulillahlah..

Dan surprise..

Gw kena dikerjain lagi. Tiba-tiba aja dateng mbak-mbak dan mas-mas resto yang ributnya kaya orang kampung bawa kue ulang tahun sama kembang api. Untungnya nii surprise berdua sama Inggit, jadi ga gitu malu-malu amat dah, hha,, yak, sekali lagi gw dapet surprise dari mereka, dapet piring cantik sama payung ni dah, heuu!

Sebelum pulang, kita juga nyempetin ke Kawasan Wisata Kota Tua, sumpah yaa rame bener. Nyari-nyari Ragusa dengan kaki yang nyut-nyutan karena kebanyakan kangkung, oh dear God! Makan es krim dan minum yang anget-anget di kedai sambil rumpi sana-sini kembali menghangatkan hati. Dan akhirnya kita pulang dengan rasa was-was dimarahin suaminya Riri, ahaha..

Heuumm, makasii yaa, makasih telah menjadi salah satu hadiah terindah dalam hidup saya!


*Inggit, ditunggu makan-makannya, hhi..

My Week!

Alhamdulillah..

Minggu ini bener-bener luar biasa banget buat saya, haff..
Mulai dari sidang kompre dan kelulusan saya jadi sarjana ekonomi, sarjana boi, sarjana!! (lebai, hha..) di hari Rabu yang dilanjutkan dengan sumpah PNS di hari Jumatnya serta sedikit “syukuran” di ruangan. Minggu ini pun ditutup dengan jalan-jalan dengan sahabat-sahabat tersayang ke Utara Jakarta dan Epicentrum. Oh God, praise of You!

Sebenernya ini bukan tentang apa yang saya dapet di minggu ini. Tapi ini tentang begitu murahnya Tuhan ngasi nikmat buat saya di tengah arogansi sebagai manusia. Astagfirullah.. Maha Pengasih-Mu Ya Rabb!

Maafkan saya Tuhan, maaf jika saya belum bisa menjadi manusia seperti yang Kau inginkan, maaf jika dosa ini terlalu berlapis membalut diri yang hina ini.

Terima kasih Tuhan, terima kasih atas berjuta nikmat dan capaian yang Kau berikan padaku, terima kasih atas kemurahan-Mu dan rezeki yang Kau turunkan untukku.

Semoga gelar sarjana dan ilmu saya bisa berguna untuk menopang kehidupan saya dan membangun bangsa ini..

Semoga sumpah yang saya ucapkan dapat saya laksanakan dengan sungguh-sungguh sehingga pekerjaan ini bisa menjadi lahan jihad saya menuju-Mu..

Semoga rezeki halal yang saya terima dapat terus mengalir dan cukupilah rezeki saya agar saya tidak meminta selain kepada-Mu..

Semoga persahabatan yang kami jalin dapat menolong kami di dunia maupun di akhirat, dan jadikanlah kami manusia-manusia yang saling mencintai karena-Mu..

Amiin..

19 Oktober 2010

Surprise itu,,

Sebenarnya saya tidak mengharapkan adanya surprise di hari ulang tahun saya..
Kue ulang tahun beserta lilin yang tertiup sebelum waktunya dikeluarkan,
Lampu yang dimatikan dan saya tidak menyadarinya,
Kembang api yang terlanjur menyala yang saya kira dengkuran orang tidur,
Hingga kekesalan yang tercipta sepanjang hari saat liburan kita..
Sungguh saya tidak peduli sama sekali apapun bentuk surprisenya.
Mau gagal, berhasil, atau apapun itu, saya tidak peduli.

Bagi saya..
Cukup kehadiran dan persahabatan tulus kalian selama ini
Cukup canda tawa dan obrolan hangat pengantar kesuksesan diri
Cukup untaian doa penguat diri dalam setiap sujud
Cukup senyum pelega penat yang mendera
Terima kasih saya persembahkan dari hati yang terdalam
Terima kasih telah menjadi surprise indah dalam hidup saya
















Makasii yaa surprise, ahaha,,
FYI, buat gw, lo semua surprise dari Tuhan yang luar biasa di hari ulangtahun ini.. ;p


Tentang Rasa

Ini bukan hanya tentang kau dan aku
Ini tentang rasa..
Tentang cinta yang terlelap
Tentang abadi yang datang telambat

Aku kehilangan
Cahaya terang di awal ku jumpa
Puisi rindu di sepanjang jalanku
Mimpi manis akan mentari esok

Dapatkah kita bersama?
Dapatkah kita berbagi?
Selamanya...

Birthday's words!

Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan ucapan selamat, doa, dan harapannya kepada saya di hari ulang tahun yang ke-23 kemarin. Semoga Tuhan terus menyertai saya dalam setiap langkah. Dan semoga kebaikan hati teman-teman dibalas pahala dari-Nya. Amiin..

Mumpung masih muda, mari bahagia!!

Meraih Mimpi

Mimpi kan menjadi menjadi nyata
Bila ku tetap percaya
Walau rintangan menghalang
Kekuatan masih ada
Getar nyanyi indah fajar
Cinta dan kekayakinanku
Percaya akan diriku
Mampu jalani hidupku


(Gitgut, Meraih Mimpi)
Ketika bosan menghampiri mimpi-mimpi, ia datang dengan sejuta cita yang ditawarkan. Lambaiannya mampu menggugah egoku menuju haribaannya, sebuah pelabuhan dimana harkat dan martabat insani dijunjung. Ia berkata-kata indah, memainkan sebuah alunan syair merdu di atas sajadah suci.

Mendengarnya saja adalah sebuah apresiasi besar untukku. Tak sanggup ku melukiskan dengan bait-bait puisi atau ku lantunkan dengan nada-nada yang bersatu membentuk gugusan melodi. Ah, absurd memang logika ini, sepikuk lalu lalang lebah pekerja, seriuh debur ombak selatan.

Kau tak kan tahu bila tak mencoba
Jalanmu masih panjang, Percayalaaaaaaahh..

Ramadhan-Mu!!

Kamis, 30 Ramadhan..

Tak terasa Ramadhan akan meninggalkan saya untuk yang kesekian kalinya, apakah kemenangan menjelang untuk saya? Pertanyaan krusial dan hanya Tuhan yang tahu jawabannya.

Entah apa yang telah saya lakukan untuk menarik perhatian Tuhan selama Ramadhan ini. Saya rasa masih terlalu banyak kesempatan hilang, begitu saja. Tidak seperti niat di awal yang akan memanfaatkan momentum Ramadhan, maafkan saya Tuhan..
Terima kasih Tuhan atas Ramadhan-Mu. Hingga saya mengerti mutlak betapa tidak berdayanya saya. Betapa rindunya saya dengan masa lalu saya. Terima kasih telah mengizinkan saya kembali bersilaturahmi dengan kenangan indah di setiap jejak episode kehidupan saya.

Yah semoga saja saya benar-benar dapat mengambil hikmah Ramadhan, memetik pahala yang berceceran di dalamnya, dan akhirnya menuai suci di hari kemenangan. Sampai jumpa Ramadhan. Tuhan, mohon izinkan saya bertemu dengan Ramadhan-Mu tahun mendatang, amin..

Selamat tinggal Ramadhan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H, mohon saya dimaafkan lahir dan bathin!

Lagi Labil..

Saya ikhlas, sungguh! Walau harus menata kembali prinsip dan hati saya.

Mengenalmu saja sudah sebuah anugerah bagiku, apalagi seperti sekarang yang sudah terlalu dalam. Terima kasih atas segalanya. Satu hal, kamu sangat berkontribusi besar bagi kehidupan saya. Dan tak mungkin bagi saya berkhinat kepadamu.

Namun, jika kehadiran bisu saya membuat hatimu tak nyaman, maka lebih baik saya menghilang, lenyap dari rasamu. Maaf kalau selama ini saya tidak bisa menjadi seseorang yang sempurna, hanya membuatmu berpikir lebih keras untuk berdamai dengan egoku.

Ahaha, ngomong apa dah gw! Doyan bener meracau bikin orang pusing. Yang penting, lo masih harus ngebuat gw ketawa kalo uring-uringan gw kumat..