14 Januari 2010

Hutan ohh Hutan..

Akhirnya PS juga saya ini, hha.. Ga berharap banyak dengan PS perdana ini, kehutanan gituh! Buseng boro-boro gw ngarti sama pohon-pohon di hutan, masuk hutan aja parno! Haa, kenapa harus kehutanan, tapi yaa Alhamdulillah masih dikasih kesempatan belajar, bereksperimen dengan hal yang baru, berbagi dengan orang-orang yang baru.
40 hari lamanya gw harus meninggalkan rumah dan hijrah ke Bogor. Senenglah secara Bogor deket sama Depok, terus kota kuliner dan gw suka banget kulineran, hha! Seru juga punya kehidupan baru, menghilang dari dunia yang selama ini gw jalanin. Tapi beneran, yang ada dipikiran gw cuma makan, makan, makan, dan makan. Tiap hari ada aja ide buat nyari resto, kafe, atau apapun itu namanya buat menjajal kuliner ala Bogor. Sedap, sedap, sedap, hha..
Gw, Oki, Mba Susi, Mba Soli, Mas Gede, dan Tante setim dengan Bu Atun sebagai masinisnya. Wedeeehh, orang-orang baru yang jenius di bidang kehutanan (selain Oki dan Tente tentunya,hha..). Tapi serius, mereka emang harus dapet acungan delapan jempol dah untuk urusan peta-memeta, tanah menanah, pohon-memohon (hadaahh, lebay!). Saya banyak sekali belajar dari mereka, yaa tentang PS, tentang hutan, tentang kehidupan.
Hari demi hari berlalu, belum ada yang istimewa dari PS, ga seperti apa yang orang-orang bilang! (yaa, tentunya selain hari dimana gw dapet duit SPPD, hha..). Tapi kita semakin berbagi hati antar sesama anggota tim. Asiknya bergaul dengan teman baru. Bu Atun yang galak tapi sering jadi korban kami, Mba Susi yang asoy geboy dan pekat (hha..), Mba Soli yang bawel tapi dodol, Mas Gede yang gede tapi lucu, mereka yang mengisi hari-hari saya sebulan lebih di Bogor.
Jadi, selain pemeriksaan itu, kerjaan gw ya kuliner ke seluruh tempat di Bogor, mulai dari emperan sampe kafe kelas 1, sedap! Dan yang paling berkesan itu gw bisa bawa mobil di Bogor, mangstaabb! Ahhh, jadi semangat banget buat belajar mobil lebih serius supaya nanti bisa bawa kemana ajah, hhe.. Thanks buat Tante yang rela meminjamkan jazz-nya buat gw bawa, ahaha..
Dan dengan penuh perjuangan, ahirnya PS pun selesai, konsinyering pun selesai. Lega, banget! Rasanya ga ada tanggungan lagi. Ternyata sebosan-bosannya di ruangan itu lebih enak daripada harus tugas di negeri orang, hha.. terima kasih kepada semua pihak yang telah mengizinkan saya ikut serta dalam penugasan itu.

Nafas Untuk Negeriku!

Tuhan, saya mohon, tunjukanlah yang BENAR itu memang BENAR, dan tunjukanlah pula yang SALAH sebagai sesuatu yang memang SALAH.

Saya letih, bangsa ini letih. Letih pada kemunafikan manusia-manusia tidak berhati, tidak bertepi.

Tunjukanlah kekuasaan-Mu Yaa Rabb, dimana keadilan dan kebenaran pasti menang dan kebusukan pasti terkuak,..

Ahh, mudah-mudahan ini berguna, sekecil apapun...
Lelah rasanya benak ini disuguhi berita-berita nasional yang itu-itu saja. Hambar, munafik, tanpa prestasi, tanpa kebanggaan. Hanya racauan para tikus-tikus berdasi yang nampak penuh dengan konspirasi kepentingan. Entah siapa saat ini yang harus saya percaya untuk memimpin bangsa ini. Entah siapa yang sebenar-benarnya pantas dijadikan panutan. Entah siapa yang berhak saya bela. Banyak orang bersih, orang yang berprinsip, bermoral, serta berintegritas tapi justru dibuang, disisihkan, direjang, dan dijadikan mangsa politik oleh para politisi busuk.

Apa mereka masih punya hati, Tuhan? Hati yang Kau ciptakan untuk bebelas kasih dengan sesamanya? Hati yang Kau buat agar mereka bersujud kepada-Mu?

Jadikan bangsa ini sebagai bangsa yang taat dan taqwa kepada-Mu, Tuhan. Bangsa yang besar, yang bermartabat tetapi tetap tunduk pada kaidah hakiki-Mu. Jadikanlah para pemimpin bangsa ini pemimpin yang amanah, yang berhati, yang dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi seluruh komponen kebangsaan. Dan berikanlah ketabahan dan kesabaran bagi rakyat bangsa ini yang hingga saat ini masih tidak tersentuh dengan kebanggaan bangsa. Kami berlindung kepada-Mu dari seluruh hal yang dapat memecahbelah kesatuan hati kami, dari perbuatan orang-orang jahat yang jauh dari ajaran-Mu.
Aaamiin..

Menanti akhir tahun!

Ayolaaaahhh cepat, berakhirlah kau Desember! Entah mengapa saya begitu muak dengan apa yang terjadi saat ini. Memeriksa yang sama sekali tidak jelas juntrungannya (ahh, atau saya yang begitu begonya sampai tidak mengerti apa yang harus saya lakukan), dikejar-kejar temuan yang entah apa maksudnya, kuliah yang semakin menjadi-jadi dengan UASnya, dan rindu saya pada mereka yang saya kasihi, Tuhan saya terutama.

Banyak yang saya nanti selesai ini semua, kembali bersama keluarga di rumah, kembali bersama teman-teman ruangan, teman-teman seperjuangan, fokus pada belajar saya, kesehatan saya, dan menyetir saya. Ingin segera travelling ke perwakilan, menemui sahabat-sahabat saya di sana. Ingin segera bertemu dengan IHPS yang menyenangkan, Bu Yayuk, Mba Nana, Mba Tenti, Mas Mirwan, Mba Tari, Mba Anti dan teman-teman yang lain. Ingin bertemu Ayu, Ulung, Arab, Indri, dan Minche, melakukan foto-foto di rumah nanasnya Spongebob, lari pagi di Senayan, beli ipod yang sejak tiga bulan lamanya sudah saya rencanakan. Ingin bertemu monyet, sahabat nun jauh di sana yang selalu membuat saya tersenyum sambil dongkol. Ingin bereuni dengan teman-teman MPK/OSIS yang selalu saya rindukan, ahhh saya sangat menanti hari itu, sungguh. Saya ingin kembali memiliki kehidupan yang sehat jiwa dan raganya.

Tapi saya masih harus melalui banyak hal. Pemeriksaan yang masih beberapa lagi, konsinyering di akhir tahun nanti, tes kesehatan PNS saya, dan UPM yang amat-amat menjijikan! Haahh.. Nampaknya saya harus belajar sebar lebih banyak dan menikmati setiap langkah dalam hidup saya.

Selamat Hari Ibu, Mah,..

Aku cinta ibuku, hingga semangat selalu menyala hanya dengan melihatnya tersenyum..

Dan bahkan nyawaku sekalipun tak dapat membayar darah yang kau keluarkan ketika melahirkan aku, tak sanggup melunasi air mata pengorbanan dan keringat perjuanganmu ketika membesarkan aku, tak bisa menggantikan untaian doa-doa ampuhmu di atas sajadah cinta Sang Illahi

Aku sayang ibuku, hingga aku masih bisa berdiri tegak tanpa tergoyahkan ombak kehidupan semu

Ketika aku rapuh, engkau dengan ketulusan hatimu yang menopang tubuh ini. Sungguh mulia kehidupanmu, ibu. Izinkan aku meraih surga yang berada di bawah telapak kakimu. aku tahu aku sering bersalah, tapi aku juga tahu hatimu terlalu lapang untuk memaafkan apa salahku.

Aku rindu ibuku, hingga air mata menjadi bahasa jiwaku..

Tuhan, panjangkanlah umurku, sehatkanlah jiwa dan ragaku, murahkan rahmat dan rezeki-Mu untukku, agar aku dapat membalas semua ketulusan hati dirinya, agar aku dapat meraih ridho-Mu melalui ridhonya, agar aku dapat memasuki surga-Mu karena berbakti padanya.

SELAMAT HARI IBU, MAH! ALL THE BEST THINGS FOR YOU, GOD BLESS..

Kasih Ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia